Kamis, 06 Juni 2013

Spirit Dan Motivasi // MENGGAPAI MIMPI BERSAMA TUHAN



MENGGAPAI MIMPI BERSAMA TUHAN
 Dr. Zaprulkhan M.S.I. Inspiring Learner

Tak seorang pun di antara kita yang tidak pernah terlintas sebuah mimpi atau cita-cita yang agung, mulia, dan besar. Dalam bentangan panjang episode kehidupan yang kita lalui, setiap kita tentu pernah terbesit sebuah mimpi agung, sebuah damba-damba mulia, ataupun sebuah cita-cita besar, seperti aku ingin menjadi seorang pilot yang hebat, menjadi pengusaha sukses, menjadi direktur bank besar, menjadi seorang dokter profesional, menjadi seorang penulis terkenal, menjadi seorang pengarang hebat, menjadi seorang ilmuwan besar, dan damba-damba lain yang tak terhitung jumlahnya.
Namun pertanyaan besarnya adalah berapa banyakkah di antara mimpi-mimpi itu yang telah menjelma kenyataan? Sudahkah impian-impian yang terbetik dalam jiwa kita menjadi kenyataan? Biasanya semesta mimpi-mimpi agung itu hanya tinggal mimpi, tanpa pernah kita realisasikan menjadi nyata. Dalam benak kita tersimpan mimpi-mimpi yang tidak pernah menjadi kenyataan, lagu-lagu yang tidak pernah dinyanyikan, karya-karya besar yang tidak pernah dipublikasikan, lukisan-lukisan indah yang tidak pernah menyentuh kanvas, ide-ide brilian yang tidak pernah diekspresikan, visi-visi spektakuler yang tidak pernah diwujudkan, penemuan-penemuan besar yang tidak pernah diaplikasikan, planing-planing prospektif yang tidak pernah terlaksana, tujuan-tujuan mulia yang tidak pernah tercapai, dan semesta damba-damba agung lainnya yang tidak pernah tergapai. Ternyata harta karun yang terkaya di dunia, bukan berada di Kuwait, Dubai, Saudi Arabia, atau Indonesia, melainkan bersemayam dalam benak kita hingga kita bawa ke liang kubur. Itulah tragedi terbesar dalam kehidupan kita.
Bercermin dari problematika tersebut, harus ada solusi konstruktif yang ditawarkan. Pertama, dari perspektif religius, ketika sebuah mimpi agung terbesit dalam hati kita, itu artinya bisikan dari Tuhan bahwa Dia menginginkan kita menggapai keagungan dan kebesaran dalam hidup. Tuhan menghendaki kontribusi nyata dan kehidupan yang penuh makna melalui diri kita semua.
Kedua, Tuhan tidak akan meletakkan sebuah mimpi agung dalam jiwa kita masing-masing jika Dia tidak terlebih dahulu menyiapkan masing-masing kita dengan sebuah potensi untuk mencapainya. Dia adalah Al-Hakim, Tuhan yang Maha Bijaksana, sehingga Dia tidak akan menginspirasi kita untuk melakukan sesuatu yang spektakuler tanpa membekali kita dengan kemampuan untuk mewujudkan cita-cita besar itu menjelma menjadi kenyataan. Orang-orang bijak bestari yang telah memahami rahasia hati mengingatkan kita semua mengenai prinsip ini: God doesn’t call us to do great thing without giving us the ability to do it, “Tuhan tidak memanggil kita untuk melakukan sesuatu yang besar tanpa membekali kita dengan kemampuan untuk mewujudkannya”.
Ketiga, ada benih-benih keagungan, kemuliaan, dan kebesaran yang telah Tuhan titipkan dalam setiap diri kita. Setiap kita mempunyai segala sesuatu yang kita perlukan untuk memenuhi skenario sakral yang telah Tuhan berikan kepada kita. Dalam salah satu firman-Nya, Tuhan berfirman: “Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS. At-Tin: 4). Dalam perspektif tafsir tematik, kata-kata insan, yang berarti manusia dalam firman itu menunjuk kepada manusia dalam aspek spiritual, psikologis, emosional, dan intelektualnya.
Itu artinya Tuhan telah meletakkan bakat, kreativitas, ketekunan, disiplin, kekuatan, keteguhan, dan tekad membaja dalam diri kita. Masing-masing kita telah dipenuhi dengan potensi-potensi agung oleh Tuhan. Sebab, God didn’t create us just to be average, but to be great, “Tuhan tidak menciptakan kita hanya untuk menjadi manusia rata-rata, tapi untuk menjadi manusia yang unggul, istimewa, dan besar”. Setiap kita mempunyai sesuatu yang istimewa yang bisa kita tawarkan kepada dunia yang tidak dimiliki orang lain. Boleh jadi, seluruh dunia tengah menanti sumbangsih Anda yang bermakna.
Terakhir, kita harus bersedia melakukan bagian kita, dan Tuhan akan melakukan bagian-Nya untuk membawa kita menggapai puncak kesuksesan yang kita impikan. Firman Tuhan mengisyaratkan pesan ini secara transparan: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka” (QS. Ar-Ra’d: 11).
Firman ini menganjurkan kita untuk menggunakan segala karunia agung yang telah Tuhan berikan kepada kita. Dengan kata lain, Tuhan menghendaki agar setiap kita merealisasikan semua talenta, kreativitas, disiplin, ketekunan, keteguhan, potensi, dan tekad membara yang telah Dia letakkan dalam diri kita secara maksimal. Sehingga wajah kehidupan kita akan berubah menjadi lebih baik. Apa yang kita dambakan dan impikan dalam hidup ini akan dibantu oleh Tuhan untuk menjelma secara faktual dalam kenyataan, asalkan kita mau membayar harganya, asalkan kita mau melakukan bagian kita masing-masing.
Karena itu, semaikanlah mimpi-mimpi besar yang telah Tuhan sematkan dalam diri Anda, dengan seluruh talenta, kreativitas, ketekunan, dan tekad menyala yang juga telah Dia bekali dalam diri Anda. Realisasikanlah semua bagian Anda secara optimal sehingga ketika waktunya tiba, Tuhan akan benar-benar menampilkan karya indah-Nya melalui diri Anda, semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar