Minggu, 30 Juni 2013

Motivasi dan Inspirasi // MENYIBAK KEARIFAN EXTREMISTAN



MENYIBAK KEARIFAN EXTREMISTAN
Dr. Zaprulkhan M.S.I. Inspiring Learner

            Istilah mediocristan dan extremistan merupakan ciptaan kreatif-provokatif Nassim Nicholas Taleb dalam karya monumental terbarunya, The Black Swan, yang segera menduduki buku BestSeller internasional. Secara umum, dengan istilah mediocristan, Taleb ingin melukiskan semua peristiwa yang biasa-biasa saja dalam setiap aspek kehidupan. Sedangkan extremistan adalah gambaran tentang segala peristiwa yang luar biasa dan spektakuler dalam setiap dimensi kehidupan. Namun dalam tulisan singkat ini, saya hanya ingin melukiskannya dari satu aspek kehidupan manusia saja.
Jika mediocristan merupakan sebuah keadaan yang tenang, tenteram, dan tanpa gejolak, maka extremistan adalah gambaran situasi yang penuh teka-teki, tantangan, dan kejutan demi kejutan. Dengan kata lain, melalui istilah mediocristan, Taleb ingin menggambarkan realitas kehidupan orang kebanyakan yang wajah kehidupannya menjadi terperangkap dalam hal-hal yang bersifat kolektif, rutin, nyaman, dan dapat diramalkan secara pasti. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti aturan baku, merasa nyaman dengan kedudukan yang telah diraih, dan tidak pernah mampu melakukan sesuatu yang bersifat individual yang berada diluar lingkaran strukturalnya.
            Para karyawan sebuah bank, akuntan, dosen, atau pegawai sebuah perusahaan, misalnya, cuma menjalankan tugas rutin, mengevaluasi keuangan, melaksanakan instruksi atasan, atau mengarahkan kemajuan institusi berdasarkan standard-standard peraturan yang sudah disepakati bersama. Seorang kepala sekolah atau dekan perguruan tinggi, pembantu ketua atau ketua sebuah universitas, hanya disibukkan dengan rapat-rapat struktural, kegiatan-kegiatan teknis, dan segala macam aturan main yang sesuai dengan status mereka. Orang-orang ini merasa puas bersama jabatan mereka, namun tidak mampu menerobos keluar dari kerangkeng jabatan tersebut untuk melakukan sesuatu yang justru akan membawa efek sosial, fenomenal, dan bermakna.
            Sebesar dan setinggi apapun kedudukan yang mereka sandang, kebesaran dan ketinggian mereka hanya bergantung pada status struktural tersebut. Ketika keagungan singgasana tahta statusnya terlepas dari genggaman tangannya, tidak ada sesuatu pun yang besar dan bermakna yang mampu mereka hasilkan. Secara individual, tidak ada prestasi besar yang cemerlang dan menakjubkan yang mampu mereka torehkan. Secara metaforis, mereka menjadi macan ompong yang tidak lagi menakuti orang lain, justru sebaliknya mengundang tertawaan orang-orang di sekelilingnya. Itulah wilayah mediocristan; sebuah kenyamanan semu. Dalam bahasa Taleb, itulah sampel the white swan yang mudah ditemukan.  
            Jika demikian realitas faktual orang-orang dalam wilayah mediocristan, maka orang-orang yang menjalani kehidupan dalam provinsi extremistan justru sangat berbeda. Extremistan adalah orang-orang yang sangat sedikit di antara orang-orang kebanyakan, manusia langka di tengah-tengah kerumunan manusia massa. Orang-orang ini berani menerobos keluar dari rutinitas kegiatan sehari-hari dan keluar dari aturan-aturan baku yang justru memasung kreativitas mereka. Mereka mempunyai misi personal yang amat bergairah untuk diejawantahkan sekalipun berbeda dengan yang dimiliki oleh kebanyakan orang.
            Mereka mempunyai mimpi-mimpi besar yang begitu membara dan mengikuti antusiasme mimpi tersebut sekalipun awalnya sangat tidak populer dengan pakem-pakem yang telah mapan secara sosial. Untuk memperjelas gagasan ini, barangkali sebuah kisah diperlukan sebagai contoh konkretnya. Lima tahun lalu, Yevgenia Krasnova hanya seorang novelis turunan Prancis-Rusia tak ternama dengan karya yang belum pernah diterbitkan karena dianggap tidak lazim. Ia seorang penggumul ilmu saraf yang senang dengan filsafat dan menuangkan hasil-hasil penelitian dan gagasannya dalam bentuk karya sastra.
            Ia membungkus teori-teorinya dalam bentuk cerita, kemudian memadukan semuanya dengan komentar-komentar bergaya otobiografi yang tidak lazim menurut standard umum. Ketika ia menawarkan naskahnya kepada penerbit, tak satupun penerbit yang mau menerima, bahkan para penerbit dibingungkan oleh naskahnya. Mereka justru melecehkannya bahwa jika karya itu dicetak, hanya akan laku 10 eksemplar, termasuk yang dibeli oleh keluarga Yevgenia sendiri. Yevgenia akhirnya memasukkan seluruh naskah pertamanya, A Story of Recursion, ke Web. Di sana ia menemukan penerbit kecil tak terkenal yang berbicara dalam bahasa Rusia primitif.
            Ia mau menerbitkan naskah Yevgenia dan setuju untuk tidak menyunting naskah tersebut, asalkan dengan bayaran royalti yang kecil sekali. Yevgenia menerima semua persyaratan tersebut. Lima tahun kemudian, karyanya ternyata menjadi salah satu buku paling spektakuler dalam sejarah sastra, dengan penjualan mencapai jutaan eksemplar dan memperoleh pujian dari para pakar ternama. Bahkan penerbit kecil yang sama, kini menjadi sebuah perusahaan besar dan bukunya telah diterjemahkan ke dalam 40 bahasa dunia.
            Ketika membaca kisah ini, tiba-tiba saya teringat J.K. Rowling, sang pengarang buku seri Harry Porter yang mampu menyihir ratusan juta pembaca dengan gaya tutur yang keluar dari mainstream. Saya teringat Andrea Hirata dengan tetralogi Laskar Pelangi-nya yang menghipnotis jutaan masyarakat Indonesia dengan menarasikan otobiografi melalui gaya fiksi yang unik. Dan saya teringat semua orang-orang besar, seperti Mahatma Gandhi, Bunda Teresa, Nelson Mandela, Dalai Lama, dan Abraham Lincoln yang berani melakukan hal-hal yang selaras dengan misi autentik mereka sekalipun bertentangan dengan pandangan kebanyakan orang, status struktural yang mereka sandang, tidak populer, dan mendobrak rutinitas aturan baku kebanyakan manusia. Mereka itulah orang-orang yang berani hidup dalam wilayah extremistan sehingga mampu menciptakan The Black Swan, sebuah keagungan yang akan senantiasa dikenang sepanjang masa oleh umat manusia. 
Akhirnya advis prinsipilnya: dobraklah rutinitas kebiasaan Anda yang semu, dingin, dan menipu meskipun Anda berbusana status yang tinggi secara struktural. Bebaskanlah menampilkan mimpi-mimpi besar Anda tanpa terpenjara dengan kedudukan Anda yang bersifat sementara; Kebebasan untuk berani menunjukkan orsinalitas dan ke-geniun-an diri Anda, artikulasi Anda, ekspresi Anda, talenta unik Anda, serta semua karya Anda secara personal tanpa merasa damai di bawah bayang-bayang kebesaran status Anda. Karena jika Anda mengikuti panggilan jiwa Anda seutuhnya, percayalah satu saat ia akan membawa Anda ke tengah-tengah gelanggang kehidupan, walaupun sebelumnya Anda berada di sudut-sudut labirin senyap kehidupan. That's the real extremistan, the real black swan.
Keep Spirit...

      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar