POPULARITAS DAN INTEGRITAS
Dr. Zaprulkhan,
M.S.I Inspiring Learner
Dalam pidatonya
di depan para anggota kongres pada tahun 1961, John F. Kennedy menyatakan bahwa
sebelum satu dekade, bangsa Amerika harus sudah mendaratkan manusia ke bulan
dan kembali ke bumi
dengan selamat. Yang menakjubkan, prediksi Kennedy menjadi kenyataan, bahkan
sebelum genap satu dekade. Tepat pada tanggal 20 Juli 1969, Neil Armstrong
menapakkan kedua kakinya ke permukaan bulan dan kembali ke bumi dengan selamat.
Peristiwa spektakuler itu, mengabadikan ucapan terkenal Neil Armstrong yang
menjadi statemen favorit abad kedua puluh: That’s
one small step for a man,
but a giant
leap for a mankind; “Langkah kecil bagi seorang
manusia, namun justru menjadi lompatan besar bagi kemanusiaan”.
Setelah
peristiwa fenomenal tersebut, nama Neil Armstrong menjadi fenomenal pula.
Armstrong menjadi salah seorang tokoh
dunia yang sangat tersohor bukan hanya bagi orang-orang
Amerika, tapi juga menjadi perhatian publik dunia internasional. Kemana pun
Armstrong pergi, media massa hendak melihat, mendengar, merekam, dan
mengeksposnya pada masyarakat dunia. Nama Neil Armstrong tiba-tiba memiliki
nilai jual yang sangat tinggi. Semua mata publik ingin menyimak setiap detil
kehidupan Armstrong bahkan sampai kehidupan pribadinya.
Lama-kelamaan,
Armstrong gelisah.
Ia sangat merindukan
kembali kehidupan privasinya yang tidak diganggu kebisingan media massa dan
publik. Akhirnya Armstrong bersama keluarganya pindah ke suatu kota kecil yang
tidak begitu dikenal publik. Namun popularitasnya
telah sampai ke telinga
orang-orang di sana, sehingga kepindahannya menjadi perhatian masyarakat di
kota kecil tersebut. Yang menarik,
Armstrong mempunyai seorang tukang cukur kepercayaan yang sudah lama memangkas
rambutnya.
Rupanya, tukang
cukur rambut Armstrong menyadari bahwa sangat banyak orang-orang yang bersedia
untuk membayar mahal demi mendapatkan seuntai
potongan
rambut astronot tersohor yang telah menaklukkan rembulan tersebut. Maka setelah
rampung memangkas rambut sang pahlawan antariksa itu, si tukang cukur menjual potongan
rambut Armstrong kepada seorang milyuner, dengan harga sekitar 27 juta rupiah.
Ketika mengetahui kejadian tersebut, Armstrong sangat tercengang: ia begitu kecewa bahwa tukang cukur
kepercayaannya ternyata justru menghianati kepercayaan yang telah dia berikan selama ini.
Ada dua pesan
moral yang ingin kita bingkai dari kisah manis tersebut. Pertama, tenyata menjadi orang terkenal tidak selalu indah seperti
yang kebanyakan kita bayangkan. Walaupun popularitas membuat mereka memiliki
kemudahan dalam mobilitas, tapi tidak jarang juga membuahkan sebuah paradoks:
Popularitas itu justru menjelma
kerangkeng psiko-sosial yang memasung kebebasan individual sang pemiliknya.
Kita bisa melihat pula keterpasungan privasi itu pada tokoh-tokoh terkenal
seperti Michael Jackson, Elvis Presley, Marilyn Monroe, dan lainnya.
Kedua, kepercayaan dan
kesetiaan merupakan sesuatu yang sangat mahal nilainya dan tidak mudah untuk
memeliharanya. Dikatakan bahwa memberikan kepercayaan kepada orang lain merupakan
sesuatu yang berat, tapi
menjaga kepercayaan tersebut menjadi sebentuk tanggung jawab jauh lebih berat. Kepercayaan
dan loyalitas adalah kepingan-kepingan nilai prinsipil yang membentuk
integritas seseorang. Dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membangun
kemapanan integritas
seseorang, walaupun hanya dalam sekejap mata integritas itu bisa hancur
berantakan. Akhirnya sungguh tepat advis
Warren Buffet: “Dibutuhkan waktu dua puluh tahun untuk membangun reputasi dan
lima menit untuk menghancurkannya. Jika memikirkan hal ini, Anda akan melakukan
sesuatu dengan cara berbeda”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar