MISTERI DAN
MAKNA KEBERUNTUNGAN
Dr. Zaprulkhan, M.S.I Inspiring Learner
Ketika
membicarakan keberuntungan, paling tidak secara global ada tiga macam
keberuntungan. Pertama, keberuntungan
karena nasib. Di sini kita sering kali menemukan orang-orang yang mengalami
keberuntungan secara misterius yang membuat nalar kita tumpul. Seorang pengusaha
besar Amerika John Wood misalnya, lolos tipis dari maut ketika meninggalkan
kantornya di salah satu menara kembar WTC di New York tahun 2001. John Wood
meninggalkan kantornya di WTC hanya beberapa detik sebelum bangunan megah itu
ditabrak pesawat yang dibajak.
Dan pada tahun
1988, beberapa tahun sebelumnya John Wood telah mengalamai keberuntungan yang
menakjubkan juga. Saat itu ia telah dijadwalkan naik pesawat Pan-Am yang
meledak di atas Lockerbie, Skotlandia. Tetapi ia justru membatalkan tiketnya
pada menit-menit terakhir karena terbujuk untuk menghadiri sebuah acara pesta
kontor. Dan yang lebih menakjubkan lagi,
pada awal tahun 1980-an, salah seorang tentara angkatan darat dari
satuan kopasus Serang, Indonesia melakukan terjun payung dari ketinggian
sekitar 5000 kaki. Ketika ia terjun, ternyata parasut payungnya tidak terbuka
sedikitpun, sehingga ia meluncur seperti batu yang dilemparkan dari ketinggian
menuju daratan. Namun anehnya, dia tetap selamat.
Keberuntungan-keberuntungan
luar biasa inilah yang lazimnya kita beri judul dengan faktor nasib. Atau dalam
istilah yang lebih populer dinamakan karena faktor kebetulan. Namun jika
dilihat dari perspektif religius, sebenarnya tidak ada yang dinamakan faktor
kebetulan. Di belakang setiap kejadian luar biasa yang membuat nalar kita
tumpul, kata Imam Al-Ghazali pasti ada invisible
hands, ada tangan-tangan yang tidak terlihat. Disanalah campur tangan Tuhan
memainkan peranannya yang tidak bisa lagi dikalkulasi oleh seorang manusia yang
paling jenius sekalipun. Nah,
keberuntungan karena faktor nasib ini seringkali tidak bisa kita kendalikan.
Semuanya di luar kendali kita sebagai manusia yang lemah. Mungkin cara terbaik
yang bisa kita lakukan adalah memperbanyak amal kebaikan dan berdoa kepada
Allah agar Dia berkenan melindungi kita dari fitnah dan musibah.
Kedua, keberuntungan
karena faktor kelahiran. Ada orang-orang yang sangat beruntung dilahirkan oleh
orang kaya raya dan bangsawan, mempunyai status sosial tinggi, sebagai
orang-orang yang berkulit putih, mempunyai paras yang tampan dan cantik, serta
dilahirkan dalam lingkungan kondusif yang bisa mengantarkan mereka menggapai
apapun yang mereka impikan. Sebaliknya, ada begitu banyak orang-orang yang
terlahir dari rahim orang-orang miskin, ditengah-tengah kondisi kumuh yang
sangat menyesakan jiwa, bahkan tidak sedikit orang-orang yang telahir dengan
menyandang berbagai kelemahan: entah memiliki cacat fisik, berkulit hitam,
berparas buruk, atau kelahirannya pun tidak diinginkan.
Pertanyaan
besarnya, apakah ketidakberuntungan kedua ini bisa kita kendalikan? Jawabannya
bisa ‘Tidak’ dan sekaligus juga bisa ‘Ya’. Jelas kita tidak bisa mengendalikan
diri kita yang terlahir sebagai anak orang kaya atau miskin, berkulit hitam
atau putih; Kita juga tidak mampu mengendalikan agar terlahir dari rahim para
bangsawan atau rakyat jelata, terlahir di Afganistan atau Teheran, di Amerika
atau Indonesia. Kendati demikian, kita tetap mampu mengendalikan perjalanan
hidup kita selanjutnya, mekipun kita terlahir dari rahim orang-orang tak punya,
bahkan seandainya kita mempunyai cacat fisik dan kelahiran kita pun tidak
diinginkan, misalnya.
Barangkali Anda
pernah mendengar kisah seorang wanita berkulit hitam yang sangat menginspirasi
dalam mengendalikan ketidakberuntungan hidup. Wanita ini dilahirkan oleh
seorang ibu berusia 13 tahun yang belum menikah. Ia dilahirkan dalam sebuah
keluarga dimana ia selalu mendapatkan siksaan secara fisik maupun seksual. Ia
tumbuh di sebuah tempat dimana kejahatan dan kemiskinan melingkupinya. Ketika berusai
13 tahun, dia diperkosa berulangkali oleh sepupunya dan mengalami keguguran. Di
atas semuanya, saat menginjak remaja ia menjadi penjahat dan keluar masuk
penjara. Kira-kira masa depan apa yang akan dimiliki seorang wanita malang
seperti ini?
Namun akhirnya ia
mengalami epifani, sebuah titik balik dalam kehidupannya dan memutuskan harus
menulis ulang naskah hidupnya demi kehidupan yang gemilang di masa depan. Ia
memutuskan bahwa dirinya sendirilah yang mesti merenda masa depannya dan dirinya
sendirilah yang harus menjadi sutradara bagi kehidupannya, bukan orang lain,
juga bukan masa lalunya yang kelam. Hari ini, wanita ini justru menjadi salah
satu wanita paling berpengaruh dan paling kaya di dunia. Hari ini, ia menjadi
seorang pengusaha yang sangat sukses, penulis buku inspiratif, produser TV,
menjadi host acara TV spektakuler,
dan menjadi seorang milyarder. Siapakah dia? Dialah Oprah Winfrey yang sangat
terkenal dengan acara Oprah Winfrey Show
yang disaksikan ratusan juta pemirsa diseluruh dunia.
Pesan moral bagi
ketidakberuntungan yang kedua ini adalah tidak peduli dari rahim siapa pun kita
dilahirkan, entah sebagai orang miskin, atau pun di tengah-tengah lingkungan
kumuh, asalkan kita masih memiliki kebebasan dan kesempatan untuk mewujudkan
mimpi-mimpi kita, maka kita termasuk dalam lingkaran orang-orang yang
beruntung. Diri kita masing-masinglah yang mampu melukis masa depan kita
menjadi lukisan hidup yang penuh makna.
Ketiga, keberuntungan
karena faktor usaha. Keberuntungan ketiga ini mempunyai sebuah rumus bahwa
keberuntungan bisa kita raih jika kita melakukan persiapan dan memiliki skill
yang diperlukan. Sehingga ketika peluang muncul, kita tinggal menyambutnya dengan
menggunakan keahlian yang telah kita persiapkan sebelumnya. Keberuntungan
inilah yang dikatakan oleh para guru kesuksesan hidup sebagai kesuksesan: Success is when preparation meets the
opportunity, sukses adalah ketika persiapan bertemu dengan kesempatan.
Artinya, kalau
kita ingin menggapai kesuksesan atau keberuntungan hidup dalam dunia usaha
secara konkret, maka kuncinya kita harus mempersiapkan diri kita dengan skill atau keahlian spesifik yang ingin kita kembangkan. Sehingga ketika
peluang muncul, maka kita tinggal mengambil peluang tersebut dengan skill yang telah kita miliki. Disanalah
kesuksesan akan menyambangi hidup kita. Disanalah keberuntungan benar-benar
akan bersahabat dengan kita.
Karena itu, mari
kita mempersiapkan pengetahuan dan keahlian apa yang ingin kita miliki dan
sesuai dengan minat kita masing-masing. Dengan harapan, ketika peluang muncul,
kita telah mempunyai keahlian yang dibutuhkan, sehingga kita bisa memeluk
kesuksesan. Sebab jika kita tidak mempersiapkan keahlian yang diperlukan, maka walaupun
ribuan kali peluang muncul, kita tidak akan bisa meraih peluang itu dan tidak
akan berjumpa dengan kesuksesan. Karenanya, mari kita gabungkan antara preparation, opportunity, dan action, antara persiapan, kesempatan,
dan tindakan, sehingga mempermudah langkah kita menuju kesuksesan, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar